Program walikota distop, Lurah Cilangkap tutup mata, Program maggot Pemkot Depok tak berjalan



Investigator-newsid Tapos Depok // Krisis sampah sudah menjadi permasalahan kita semua, baik di depok maupun di kota kota besar di Indonesia, dibeberapa pemerintah daerah berlomba lomba melakukan inovasi terkait penanganan sampah di wilayahnya. Saat ini masih banyak wilayah yang melakukan penanganan sampah dengan sistem open dumping, termasuk Kota depok dengan lahan terbatas, maka di tahun ini untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Cipayung, Pemkot Depok melalui dana kelurahan melakukan terobosan dengan program budidaya maggot untuk mengurangi sampah organik di tingkat lokal, dengan satu kelurahan satu RW satu pengolahan sampah organik dengan budidaya maggot. 

Tetapi hasil penelusuran media untuk kelurahan Cilangkap tempat budidaya maggot di RW 20 , terlihat sudah tidak ada aktifitas pengolahan sampah. 


Saat di konfirmasi ketua pokmasnya" Sejak tanggal 9 Juli 2025 kami stop aktifitas sesuai surat No: 660/132-pemb tertanda tangan kepala kelurahan cilangkap " Jelas ketua pokmas karya mandiri


Hasil pengamatan media di lokasi yg tadinya terawat dan rapih kini sudah tumbuh rumput liar di lokasi tersebut, dan sudah tidak aktifitas 


Ketika di tanya lebih lanjut kenapa di stop pengolahannya "silahkan tanyakan yang mengeluarkan surat penyetopan tersebut" Jawab ketua pokmas


Saat di konfirmasi Lurah Cilangkap tentang budidaya maggot di RW 20 "Silahkan tanyakan pada Lurah yang lama"  Jawab Lurah Cilangkap  Galih catur Prasatya


Beredar informasi karena ada salah satu rt yang menolak tempat pengolah sampah tersebut, pengolahan sampah yang berada di lokasi rt.4/20 tersebut. 


Di bulan Juni pernah dikunjungi oleh Lurah Cilangkap Galih catur Prasatya dan di muat media "saya berharap nantinya rumah maggot RW 20 ini dapat menjadi percontohan di kelurahan Cilangkap maupun kelurahan lainnya " Ungkap lurah Cilangkap Galih catur Prasatya kepada media (Di kutip dari radar depok 23/6/2025)


Terlihat dari kondisi infrastruktur lokasi pengolahan memang sudah siap beroperasi., "sayang sekali bilamana tidak di fungsikan tentunya anggaran pun sudah banyak terserap" Komentar salah satu warga di sekitar lokasi pengolahan sampah


"Dari mulai operasional sampai saat ini kami tenaga kerja rumah maggot belum terima upah sama sekali" Keluh tenaga kerja pengolahan sampah


Mereka berharap ada respon dari walikota atas permasalahan ini, karena sudah beberapa bukan ini belum ada solusinya, pokmas karya mandiri pun berharap agar bisa selesai dan tidak ada yg di rugikan baik masyarakat maupun pihak pokmas. 

(Tim)

Red investigator-news.id

Terimakasih sudah membaca website kami 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama