Investigator-news.id Gunung Putri – Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Gunung Putri Juniarti mengaku akan bertanggung jawab atas peristiwa kecelakaan yang menimpa siswi kelas 12 saat melaksanakan Praktek di sekolah yang terjadi pada, Jumat (11/8/23).
Juniarti menyampaikan bahwa pihak sekolah meminta maaf kepada keluarga siswa yang mengalami kecelakaan saat praktek kerja. Selain itu pihak sekolah akan menanggung sepenuhnya, baik pengobatan dan masa depan anak tersebut.
“Saya yang pertama meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada orang tua siswa, insyallah sekolah akan bertanggung jawab penuh untuk pengobatannya, dan sampai masa depan anak tersebut. Saya akan bertanggung jawab, bahwa anak itu akan menjadi tanggung jawab saya seumur hidup,” ucap Juniarti kepada wartawan.
Selanjutnya Juniarti juga menjelaskan, siswi yang mengalami kecelakaan saat praktek kerja di sekolah SMKN 1 Gunung Putri, segera dibawa ke rumah sakit untuk secepatnya ditangani. Jika menggunakan BPJS dipersulit atau lama prosesnya, maka pihak sekolah akan bertanggung jawab sepenuhnya.
“Ya, siswa kami yang mengalami kecelakaan kerja praktek ini segera dibawa ke rumah sakit. Kalau lama prosedurnya saya akan mengambil tindakan yang tercepat agar siswa kami mendapatkan pelayanan yang terbaik,” jelasnya.
Juniarti juga menyampaikan, tidak akan menyalahkan siapa-siapa dalam kejadian ini. Sebelumnya pihak sekolah juga sudah menerapkan prosedur di sekolah terkait dengan praktek yang dilaksanakan di sekolah.
“Tapi dalam hal ini kita tidak bisa saling menyalahkan. Dari kelas 10 sudah kita terapkan bagaimana cara praktek sesuai dengan prosedur. Ini yang pertama kejadian di sekolah, mudah-mudahan tidak akan terulang lagi kejadian seperti ini,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Tangan kanan seorang siswi kelas 12 SMKN 1 Gunung Putri, terjepit penggiling jahe di ruang laboratorium milik sekolah, saat melakukan praktek, pada jum’at (11/8/23).
Peristiwa itu berawal saat korban yang diketahui bernama Salma Khaerunisa bersama beberapa orang temannya, mengikuti praktek pengolahan Ektrasi jahe didampingi oleh seorang guru dan seorang petugas laboratorium.
Kepala sekolah (Kepsek) SMKN 1 Gunung Putri, Juniarti mengatakan, pada saat kejadian sedang mengadakan praktek secara kelompok dan bergilir sebab ruang praktek hanya ada satu.
“Pada saat kejadian siswa sedang melakukan belajar secara kelompok karena ruang praktek hanya ada satu,” ungkap Juniarti kepada wartawan.
Secara standar operasional praktek, menurut Juniarti sudah sesuai dan guru petugas laboratorium memberikan arahan secara teori
“Bahwa kejadian kejadian kecelakaan itu terjadi pada saat anak itu praktek, ada satu guru dan satu petugas laboratorium, SOP anak itu sudah ada pak,” jelasnya.
“Kemudian petugas laboratorium menyampaikan lagi ke siswa, karena seharusnya petugas laboratorium mendampingi, namun petugas ada diruang sebelah tempat kejadian,” sambungnya
Terpisah Komandan Rescue Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, Denni Kadarisman menyebut, saat melakukan evakuasi menghabiskan waktu sekira 30 menit menggunakan alat khusus. Pihaknya berhasil mengeluarkan tangan korban dari mesin dan melarikannya ke rumah sakit.
“Saat evakuasi korban mengunakan alat khusus sekitar 30 menit petugas rescue berhasil mengevakuasi tangan korban dari mesin dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Red investigator-news.id
Terimakasih sudah membaca website kami