EDUKASI PELANGGAN TIRTA KAHURIPAN : MEMPERKUAT KESADARAN BERSAMA, MENJAGA AIR DI TENGAH DINAMIKA MUSIM HUJAN



Investigator-news.id Cibinong // 23 Desember 2025 – Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor 

mengajak masyarakat untuk melihat musim hujan bukan hanya sebagai fenomena cuaca 

semata, tetapi sebagai pengingat bahwa air sebagai sumber kehidupan memiliki 

dinamika yang tidak selalu dapat dikendalikan. Dalam konteks inilah edukasi pelanggan 

Perumda Air Minum Tirta Kahuripan menjadi salah satu strategi penting, bukan sekadar 



untuk menjaga kelancaran pengaliran, tetapi untuk membangun budaya sadar air (water 

consciousness) yang berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim dan kerentanan 

lingkungan. 

Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad, menegaskan bahwa 

literasi kesadaran air di masyarakat adalah fondasi penting dalam ketahanan sistem 

penyediaan air bersih di Kabupaten Bogor. 

“Di tengah cuaca ekstrem, kualitas air baku sangat ditentukan oleh perilaku kolektif kita. 

Air adalah cermin dari lingkungan kita. Ketika ekosistem sungai tidak dijaga, kualitas air 

baku ikut menurun. Dan ketika masyarakat bijak menggunakan air, beban sistem 

pengolahan dan pendistribusian air bersih pun berkurang. Karena itu, edukasi pelanggan 

Perumda Air Minum Tirta kahuripan dan Masyarakat Kabupaten Bogor bukan hanya 

anjuran teknis semata, namun juga gerakan kesadaran bersama,” ujarnya. 

1. Menampung Air dengan Prinsip Higienitas dan Ketahanan Air 

Tirta Kahuripan menekankan bahwa menampung air bukan sekadar tindakan praktis, 

tetapi bagian dari kesiapsiagaan rumah tangga dalam menghadapi ketidakpastian 

musim hujan. Di saat hujan lebat dapat menyebabkan sungai membawa sedimentasi 

tinggi sehingga menghambat proses produksi air bersih di instalasi pengolahan air, 

memiliki cadangan air bersih di rumah (torent atau bak penampungan) yang dikelola 

dengan higienis merupakan bentuk perlindungan diri dan keluarga. 

2. Penghematan Air sebagai Keadaban Kolektif 

Dalam musim penghujan, ironi sering terjadi: air melimpah di permukaan, tetapi 

kualitas air baku mengalami penurunan drastis karena longsor, lumpur, dan 

sedimentasi. Karena itu, penghematan air menjadi “etika publik” sebagai tindakan 

yang mencerminkan kedewasaan masyarakat dalam mengelola sumber daya air yang 

semakin terbatas. 

3. Pelaporan Kebocoran sebagai Bentuk Partisipasi Menjaga Aset Publik 

Pipa sebagai jaringan distribusi air bersih merupakan aset publik yang menopang 

kehidupan ratusan ribu rumah tangga. Kebocoran sekecil apa pun artinya kehilangan 

bersama. Karena itu, kesadaran masyarakat dalam melaporkan kebocoran menjadi 

kunci mengurangi kehilangan air (non-revenue water) dan mencegah kerugian 

bersama yang berdampak luas. 

4. Memahami Sifat Air: Kekeruhan dan Mekanisme Distribusi 

Pada musim hujan, air selalu mengikuti hukum alam: hujan deras menaikkan 

kekeruhan sungai, longsor membawa material padat, perubahan tekanan dalam pipa 

distribusi memicu material endapan terangkat. Karena itu, pelanggan perlu 

memahami perbedaan penyebab kekeruhan agar dapat memahami secara tepat. 

a. Kekeruhan akibat dinamika alam (hujan) 

Terjadi ketika hujan membawa sedimen ke sungai, biasanya bersifat sementara, 

volume air tetap stabil meskipun warna berubah dan dapat diatasi melalui 

peningkatan proses koagulasi, filtrasi, dan pembersihan filter di instalasi 

pengolahan air. 

b. Kekeruhan akibat teknis jaringan 

Terjadi setelah perbaikan atau perubahan tekanan akibatnya endapan dalam pipa 

ikut terbawa aliran, area terdampak biasanya lokal dan biasanya membaik setelah 

aliran dibuang beberapa saat. 

“Partisipasi publik dalam melaporkan kebocoran bukan hanya respons terhadap 

gangguan, tetapi kontribusi nyata dalam menjaga aset bersama. Dan 

praktik ini bukan hanya tindakan teknis, tetapi bentuk tanggung jawab pribadi atas 

keberlangsungan kualitas air yang digunakan sehari-hari. Tentunya kami berharap 

edukasi ini menjadi langkah kecil membentuk kesadaran besar bahwa air bukan sekadar 

fasilitas tetapi bagian dari masa depan yang harus kita jaga bersama,” tutup Abdul 

Somad. 



Untuk diketahui, sehubungan adanya libur Natal dan Tahun Baru dapat disampaikan 

beberapa hal berikut : 

1. Seluruh loket Kantor Cabang Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan akan 

tutup pada 25-26 Desember 2025 dan pada 1 Januari 2026. 

2. Pelayanan di Kantor Cabang akan tetap beroperasi pada 29-31 Desember 2025 

dan dilanjutkan pada 2 Januari 2026. 

3. Pembayaran tagihan rekening air secara online (Aplikasi MyKahuripan dan 

Channel PPOB) ditutup pada tanggal 29 Desember 2025 pukul 16.00 WIB. 

4. Pembayaran melalui media online dapat digunakan kembali pada

Red investigator-news.id

Terimakasih sudah membaca website kami 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama